Kamis, 27 Desember 2012

Tipstaa : Fikir lagi, Suntik Kurus?

“Aduh kok badan gue engga banget? Kok engga ada bentuknya? Kok GENDUT banget? Suntik kurus aja kali ya” .

Pernah berfikir kaya gitu? Hmm think twice before you do cicha. Saat ada yang menawarkan hasil cepat menjadi kurus tanpa olah raga dan tanpa perlu membatasi makanan, sudah sewajarnya kamu harus curiga. Jaman sekarang emang udah banyak banget klinik yang menawarkan suntik agar tubuh lebih kurus alias ramping karna peminatnya juga engga sedikit. Tapi, gimana sih sebenernya pandangan medis soal suntik untuk kecantikan ini?

Setelah usut punya usut (hhaha bahasa gue aneh ya, silahkan diabaikan) sebenernya menyuntikan bagian tubuh agar bisa kurus yang aman itu menggunakan vitamin, seperti vitamin B atau C. Cara lain bisa juga dengan menyuntikkan
ekstrak plasenta, tationil, kafein, diuretik, atau mengandung amfetamin.

Penyuntikan dengan kafein dan amfetamin memang dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Pasien merasa fit dan energik, sehingga pembakaran lemak dapat meningkat. 
Sedangkan penyuntikan dengan diuretik menyebabkan air dalam tubuh “dipaksa” keluar. Sehingga untuk sesaat, pasien merasakan ada hasil padahal hal tersebut bisa bersifat semu. Namun sampai saat ini, belum ada penjelasan yang pasti mengenai mekanisme kerja obat-obat tersebut terhadap penurunan berat badan.

Ketika hasilnya masih bersifat semu dan belum terbukti, tapi efek samping sudah siap menanti. Efeknya bervariasi dari ringan hingga berat. Yang paling ringan adalah infeksi di tempat penyuntikan, sedangkan efek paling berat yaitu bila pasien hipersensitif terhadap obat-obat yang disuntikan, sehingga dapat timbul reaksi yang merugikan. Efek samping lainnya yang terjadi, yakni dapat merusak organ liver dan ginjal.
 
Penyuntikan dengan amfetamin juga dapat menyebabkan ketergantungan, karena obat ini merupakan narkotika golongan II menurut Undang-Undang Nomor 22/1997 tentang narkotika.  Risiko efek samping akan meningkat, apabila pasien mengidap penyakit sistemik (misalnya penyakit jantung, ginjal, diabetes), memiliki riwayat alergi obat, sedang mengonsumsi obat-obat jangka panjang, dan pasien obesitas berat.
 

Melihat banyaknya risiko efek samping dan belum adanya penelitian yang mendukung keberhasilan suntik kurus ini, tentu saja dari sisi medis, suntik kurus tidak dianjurkan. Alternatinya adalah menggunakan pil atau tablet obat yang bekerja dengan cara menahan nafsu makan, meningkatkan metabolisme, atau menghambat penyerapan lemak.
Jadi, cari cara diet yang wajar-wajar aja yaa cicha ^^

0 comments: